Selasa, 14 Oktober 2014

PSIKOLINGUISTIK MATERI 4


BIOLOGI DAN BAHASA
A.    Biologi dan Bahasa
Studi yang memusatkan perhatian pada dasar-dasar biologis bahasa dan peralatan-peralatan otak yang mendasari pemerolehan dan penggunaan bahasa ialah ilmu neurolinguistik. Sejak kira-kira satu abad yang lalu, sudah ada asumsi dasar bahwa ada kaitan langsung antara bahasa dan otak. Yang selalu dicari jawabannya hinga sekarang ialah di mana pusat-pusat dalam otak manusia untuk kemampuan dan perlakuan (competence dan performance), yang disebut lokalisasi (localization). Menurut teori-teori yang lebih dapat diandalkan (Fromkin & Rodman, op.cit), bahasa itu khususnya berhubungan erat dengan otak sebelah kiri manusia (left hemisphere).

Dr. Paul Broca mengatakan, kemampuan berbicara kita berpusat pada otak sebelah kiri. Broca melaporkan bila luka atau sakit pada bagian depan (anterior) otak sebelah kiri manusia maka mengakibatkan artikulasi kata yang kurang terang, bunyi-bunyi ujar yang kurang baik lafalnya, kalimat-kalimat yang tidak gramatikal, dan ketidaklancaran dalam berbicara. Penyakit seperti ini di kalangan ahli neurologi disebut Broca's aphasia atau lupa bahasa Broca. Jadi, lupa bahasa itu suatu kelainan dalam berbicara yang meskipun bunyi-bunyi ujarannya terputus-putus, penuh keraguan, dan tidak terang penyampaiannya, tetapi kata-katanya masih bermaka dan dapat dipahami oleh orang lain. Sebaliknya, kalau ada luka atau kerusakan pada otak bagian belakang (posterior), maka pembicara mengucapkan bunyi-bunyi ujar yang lancar dan tidak terputus-putus, akan tetapi tidak ada makna bagi pendengarnya. Orang yang menderita semacam ini, bukan berarti kehilangan kecerdasan otak umum (intelligence), tetapi kehilangan kemampuan pemahaman, dan terjadi suatu pemisahan antara sintaksis dan makna semantik, sehingga sukar dimengerti orang.
Keterangan
1. daerah Broca;
2. daerah Wernicke;
3. anterior/
4. posterior/
Dr. Paul Broca mengatakan, kemampuan berbicara kita berpusat pada otak sebelah kiri. Broca mengemukakan bila luka atau sakit pada bagian depan (anterior) otak sebelah kiri manusia maka mengakibatkan artikulasi kata yang kurang terang, dan ketidaklancaran dalam berbicara. Penyakit seperti ini di kalangan ahli neuorologi disebut Broca’s aphasia atau lupa bahasa Broca (Suherman. 2005: 9)
Menurut hasil-hasil penelitian, otak sebelah kiri (left hemisphere) dan otak sebelah kanan (right hemisphere) mempunyai fungsi-fungsi yang berbeda. Perkembangan fungsi verbal otak sebelah kiri di sebut lateralisasi (lateralization). Banyak orang yang mengira bahwa asimetri otak hanya terdapat pada otak manusia, tetapi bukti-bukti yang ditemukan menunjukkan bahwa secara anatomi dan fungsional, burung kenari (canary) dan semacam burung kutilang (zebra finch) di antara sekian hewan-hewan yang telah diteliti, juga memiliki lateralisasi. Kerusakan pada otak sebelah kiri mengakibatkan penyakit lupa bahasa, akan tetapi kerusakan pada otak sebelah kanan tidak meyebabkan penyakit lupa bahasa, meskipun akibat-akibat lain seperti problem-problem persepsi ruang dan pengenalan (recognition) ruang dan pola-pola (patterns), serta kekurangmampuan lain, kemampuan untuk mengenal pola-pola secara keseluruhan (persepsi Gestalt), pengenalan wajah orang dan ruang, dan juga kemampuan bahasa secara terbatas (Zaidel, 1975), seperti dilaporkan Fromkin & Rodman (op.cit).
B.     Sejarah Lahirnya Psikolinguistik
Psikolinguistik sebagai cabang penelitian berawal pada tahun 1951, pada sebuah konferensi di Cornell, USA. Area penelitian bahasa ini setidaknya berakar pada tiga disiplin ilmu, yaitu linguistik, psikologi dan neurofisiologi.
Sedangkan dalam keterangan lain disebutkan bahwa lahirnya psikolinguistik sebagai suatu istilah ilmiah adalah sejak tahun 1954; tahun penerbitan karya bersama Charles E. Osgood and Thomas A. Sebeok, yangberjudul ―Psycholinguistics, A Survey of Theory and Recearch Problems” di Bloomongton. Sejak itu istilah psikolinguistik semakin sering dan banyak dipakai, suatu indikasi bahwa perhatian sudah bertambah banyak pada cabang ilmu ini.
Kemajuan sudah jelas terlihat, sebab tujuh tahun kemudian tepatnya tahun 1961 muncullah karya Sol Soparta (ed) Psycholinguistics, A Book of Reading sebagai hasil kerjasama Sol Soparta dengan Komite Linguistik dan Psikologi pada Social Science Research Council. Dalam buku tersebut, dua pendekatan yang berdiri sendiri telah muncul, yang satu melalui linguistik struktural, dan satu lagi melalui psikologi behavioral. Sang linguist yang berbicara mengenai bahasa dalam istilah-istilah yang deterministik atau terarah ingin mengetahui ―dapatkah seorang pembicara mengatakan ini?, sedangkan sang psikolog yang melihat bahasa sebagai salah satu dari sekian banyak pola tingkah laku atau behavior yang dapat dipelajari, lebih banyak kemungkinan dan bertanya ―faktor-faktor apakah yang beroperasi yang menyebabkan pembicara mengatakan ini pada saat ini? (Suherman. 2005:8).
Berkaitan dengan perkembangan psikolinguistik dunia, terdapat tujuh hal yang menjadi tonggaknya. Ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Psikolinguistik dimunculkan tahun 1950 oleh George Miller & Charles Osgood.
2.      Tahun 1951 ada Seminar Psikolinguistik di Universitas Cornell dengan sponsor The Social Science Research Council (SSRC): Pakar psikologi: Pakar Linguistik: 1) John Caroll 1) Joseph Greensberg; 2) Charles Osgood 2) Floyd Lounsbury; 3) Thomas A. Sebeok 9;
3.      John Carroll, dkk. (1953) mengadakan Seminar Psikolinguistik di Universitas Indiana
4.      Terbit Psycholinguistics: A Survey of Theory and Research Problems (Osgood & Sebeok, 1954)
5.      Sosialisasi bidang psikolinguistik dengan format yang sama terdapat pada 1) International Journal of American Linguistics; 2) The Journal of Abnormal and Social Psychology
6.      Usaha itu diperluas oleh Southwest Project in Comparative Psycholinguistics dengan mengadakan konferensi di berbagai tempat, yakni: 1) Kedwibahasaan di Universitas Columbia, 10-111 Mei 1954; 2) Isi Psikolinguistik  di Universitas Illinois, 9-10 Pebruari 1955; 3) Proses Asosiasi dlm Prilaku verbal di Universitas Minnesota, 25-26 April 1955; 4) Dimensi Makna Analisis dan Pendekatan Eksperimental di Universitas Yale, 17-18 Mei 1956; 5) Gaya bahasa di Universitas Indiana, 17-19 April 1958; 6) Apasia di Universitas Boston, 16 Juni-25 Juli 1965; 7) Kesejagatan Bahasa di Gold House, Dobbs Ferry, 13-15 April 1961; dan 8) The Annual Symposium of the Association Francaise de Psychologie di Neuchatel, 1962
7.      Terbit buku-buku ihwal psikolinguistik, antara lain:  1) Trends in Content analysis (I de Sole Pool (Ed.), 1959); 2) Style in Language (Sebeok (Ed.), 1960, 1964); 3) Approaches to the Study of Aphasia (Osgood & Murray S. Miron, 1963) 10;  4) Universals of Language (Greensberg, 1963); 5) Psycholinguistics: A Book of Readings (Sol Saporta (Ed.), 1961); 6) Psycholinguistics: A Survey of Theory and Research Problems (Osgood & Sebeok (Ed.), 1965); 7) A Survey of Psycholinguistics Research 1954-1964 (Diebold & Miller, 1965); 8) Language & Language Acquisition (Lowenthal, Vandamme, Cordier, 1967); 9) Papers on Language Acquisition, Language Learning and Language Teaching, (Henning Wode (Ed.), 1983); 10) Psycholinguistics: An Introduction to The Psychology of Language (Foss Donald & David T.hakes (1978); 11) Handbook of Applied Psycholinguistics: Major Thrusts of Research and Theory (Rosenberg Sheldon (Ed.), 1982);  12) Psycholinguistics (Michael Garman, 1990)
Perkembangan linguistik di Indonesia ditandai dengan terbitnya buku-buku psikolinguistik seperti:
1)                   Psikolinguistik (H.G.Tarigan, 1985)
2)                   Psikolinguistik Moden (Mangantar Simanjuntak, 1987)
3)                   Aspek-aspek Psikolinguistik (Mansur Pateda, 1990)
4)                   Psikolinguistik (Sri Subyakto-Nababan, 1992)
5)                   Psikolinguistik (Soenjono Dardjowidjojo, 2002)
6)                   Psikolinguistik (Abdul Chaer, 2003)
C.    Latihan
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1) Siapa yang dianggap pelopor kemunculan psiolinguistik?
2) Keilmuan apa saja yang mendasari kemunculan psikolinguistik?
3) Kegiatan apa yang menjadi tonggak munculnya psikolinguistik?
4) Jelaskan konsep awal psikolinguistik!
5) Bagaimana perkembangan psikolinguistik di Indonesia? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar