Sabtu, 27 Juni 2015

PACITAN INSPIRASI : FILSAFAT BAHASA SCIENTIFIC DAN KARAKTER AGOES HENDRIYANTO 2015


Kata Pengantar
Assalamu‘alaikum wr. wb.
Dengan menyebut asma Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan modul “Filsafat Bahasa dalam Scientific Berbasis Pendidikan Karakter” ini dengan baik. Walaupun banyak sekali kekurangan pada modul ini kami mengharapkan kritik dan saran  bagi pengembangan modul ini. Penulis mengharapkan modul ini dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan wawasan filsafat analitik bahasa baik secara mandiri, ataupun dengan bantuan dosen pengajar atau pembimbing. Walaupun modul ini belum sempurna, setidaknya penulis telah berusaha untuk membuat  sebaik mungkin dan dapat dipergunakan untuk pembelajaran filsafat bahasa dalam scientific berbasis pendidikan karakter.

Jumat, 05 Juni 2015

Akreditasi B Program Stdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Pendiikan Sejarah

Selamat dan sukses selalu: Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dan Pendidikan Sejarah (PS).mendapat akreditasi B
STKIP PGRI Pacitan

Jumat, 13 Maret 2015

METODELOGI PENELITIAN BAHASA: STKIP PGRI PACITAN

BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Metode  Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu deskripstif kualitatif yaitu mengumpulkan data-data yang sifatnya kualitatif berupa kata atau lambang sebagai dasar untuk memetakan bahasa di pesisir selatan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
  1. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dalam penelitian ini daerah yang berada di pesisir selatan Jawa Tengah yang terdiri dari Kabupaten Wonogiri, pesisir selatan Jawa Timur yang terdiri dari Kabupaten Pacitan, kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung. Pemilihan lokasi penelitian tersebut didasarkan pada faktor kedekatan, artinya secara lokasi penelitian dengan tempat tinggal penulis sangat dekat dan mudah dijangkau.

MEMBACA: PENELITIAN PTK

  1. PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah
Membaca dengan baik dan menyenangkan mampu menciptakan reading interest dan reading society bagi siswa. Dengan demikian, membaca bukan lagi sebagai aktivitas yang membosankan melainkan sebagai suatu kebiasaan yang melekat pada diri pribadi. Ketertarikan membaca inilah yang belum masuk pada mayoritas siswa.

PENDIDIKAN KARAKTER PADA PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DENGAN KTSP 2006 Semester genap 2014/2015

PENDIDIKAN KARAKTER PADA PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DENGAN KTSP 2006
Semester genap 2014/2015

Agoes Hendriyanto
PBSI/STKIP PGRI Pacitan
ABSTRAK
Judul artikel Pendidikan karakter pada Pelaksanaan Kurikulum 2013 dan KTSP 2006 Semester Genap 2014/2015. Artikel penelitian  mempunyai tujuan: 1) Untuk menjelaskan Pelaksanaan Kurikulum 2013 dan KTSP 2006 Semester Genap 2014/2015; 2) Dampak penghapusan Nilai Ujian nasional sebagai syarat kelulusan; dan 3) Untuk mengetahui Faktor Eksternal dan Internal yang Mempengaruhi Karakter

MPLEMENTASI PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI LEMBAGA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER

IMPLEMENTASI PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI LEMBAGA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER
Eny Setyowati, S.Pd., M.Pd

Agoes Hendriyanto, S.P., M.Pd
NIDN: 0719017103
Email: rafid.musyffa@gmail.

ABSTRAK
Artikel penelitian ini dengan judul: Implementasi Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah. Artikel ini akan mendeskripsikan Implementasi Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah khususnya terhadap aspek karakter dan pengetahuan dalam pelaksanaan kurikulum 2013.

LANJUTAN MODUL 2 FILSAFAT BAHASA

LANJUTAN MODUL 2
FILSAFAT BAHASA
 Simpulan
Secara etimologi menurut Sudarsono (2008) istilah filsafat berasal dari: Bahasa Arab berasal dari kata falsafah;  dalam bahasa Inggris berasal dari kata philosophy.  Kedua istilah itu berakar dari bahasa Yunani yaitu philosophia memiliki dua unsur yaitu: philein yang berarti cinta dan sophia yang berarti kebijaksanaan.  

LANJUTAN MODUL 2 FILSAFAT BAHASA STKIP PGRI PACITAN

LANJUTAN MODUL 2
FILSAFAT BAHASA STKIP PGRI PACITAN
SEMESTER GENAP 2014 / 2015
Berdasarkan pendapat (Boechari 1966: 241-248) prasasti tersebut sebagai berikut ini.
1)      Prasasti yang mempergunakan Bahasa Sanskerta:
Prasasti Mulawarman di Kutai tahun 400 M;  Prasasti Kebon Kopi di Ciampea  Bogor tahun 400 M;  Prasasti Tugu  Kampung Batutumbu Desa Tugu Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi  abad ke-5 M; Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Munjul di Desa Lebak, Kecamatan

MODUL 2 PERKEMBANGAN FILSAFAT BAHASA BAGIAN PERTAMA HAKIKAT FILSAFAT BAHASA

MODUL 2

PERKEMBANGAN FILSAFAT BAHASA

BAGIAN PERTAMA
HAKIKAT FILSAFAT BAHASA

A.     Pendahuluan
Semangat luar bisaa! Anda telah menyelesaikan modul pertama yang membahas tentang berbagai metode pembelajaran scientific. Penulis berharap pemahaman yang tuntas tentang materi yang disajikan pada modul tersebut dapat membantu dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model scientific.

Agoes Hendriyanto. NIDN 0719017103. 2012

Agoes  Hendriyanto. NIDN 0719017103.  2012. Pengaruh Strategi Komposisi Terkendali dan Terarah dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kemampuan Menulis Kesimpulan secara Deduktif dan deduktif (Eksperimen pada Siswa Kelas 11 di SMKN 1, Kab. Pacitan).
ABSTRAK
Adapun tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah meningkatkan keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis yang diharapkan dapat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemampuan menulis sangat diperlukan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia sangat erat kaitannya dengan kemampuan untuk membaca. Kemampuan membaca yang tinggi memungkinkan semakin banyak memori dalam

Minggu, 11 Januari 2015

KOMPETENSI MEMBACA

KOMPETENSI MEMBACA
Membaca dengan baik dan menyenangkan mampu menciptakan reading interest dan reading society bagi siswa. Dengan demikian, membaca bukan lagi sebagai aktivitas yang membosankan melainkan sebagai suatu kebiasaan yang melekat pada diri pribadi. Ketertarikan membaca inilah yang belum masuk pada mayoritas siswa. Padahal, pembelajaran bahasa, baik bahasa Indonesia, Inggris, Jawa maupun bahasa asing lainnya termuat kompetensi membaca. Kompas memberitakan bahwa terkait budaya baca, masyarakat Indonesia menempati posisi terendah dari 52 negara di kawasan Asia Timur berdasarkan data yang dilansir Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) atau Organisasi Pengembangan Kerjasama Ekonomi.
            Saat ini, penanaman cinta membaca di kelas rendah masih minim. Membaca seolah-olah sebagai aktivitas tuntutan dan sekadar kewajiban yang harus dilakukan siswa dihadapan gurunya. Di luar kelas, siswa tidak akan tertarik untuk melakukan aktivitas itu lagi. Kekurangtertarikan untuk membaca ini kemungkinan besar akan dibawa hingga dewasa. Menurut Jacob Oetama, rendahnya budaya baca ini menyebabkan Human Index Indonesia berada pada peringkat 107 dari 177 negara (Kompas, 20 September 2008).
            Jika kita perhatikan, negara-negara maju adalah negara yang penduduknya memiliki intensitas membaca tinggi. Berlawanan dengan itu, negara berkembang yang sulit mengejar ketertinggalan adalah negara yang masyarakatnya memiliki intensitas membaca yang rendah. Hal ini berkaitan dengan ilmu yang diperoleh dari membaca kemudian diaplikasikan dalam kehidupan. Data Badan Pusat Statistik tentang budaya baca masyarakat Indonesia tahun 2003, 2006, dan 2009 menunjukkan bahwa prosentase penduduk berumur lebih dari 10 tahun 84-90 % menghabiskan waktu untuk menonton televisi, 50-23 % mendengarkan radio, dan 23-18% membaca majalah/koran (Kompas, 28 April 2012).
            Mengingat begitu pentingnya kebiasaan membaca, maka penanaman kebiasaan membaca pada jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas menjadi hal penting yang harus diperhatikan praktisi pendidikan. Kompetensi membaca selayaknya dikemas dalam suatu kegiatan fun sehingga menjadi pengalaman yang benar-benar  melekat pada pribadi anak sepanjang hayat.
            Ada beberapa penyebab kekurangberhasilan pembelajaran membaca di Sekolah Dasar. Salah satunya ialah metode pembelajaran yang monoton. Kebiasaan pembelajaran membaca yang dilakukan yaitu:  (1) salah satu siswa membaca cerita kemudian siswa lain mendengarkan; (2) siswa membaca cerita secara estafet, dibagi tiap siswa satu atau dua paragraf (3) siswa membaca dalam hati (individu); dan (4) guru yang membaca cerita, sedangkan siswa mendengarkan. Cara keempat ini mendominasi dalam pembelajaran membaca di kelas.
            Dominasi keaktifan kelas seharusnya dipegang oleh siswa, bukan guru. Wamendiknas mengungkapkan bahwa siswa yang tidak diberikan kesempatan untuk mengekspresikan pendapat yang berbeda akan mematikan kreativitas siswa (Fasli Jalal, Kompas, 4 Desember 2011). Jika pembelajaran berorientasi pada siswa, maka hasil belajar berupa pengalaman akan diperoleh dan melekat pada diri siswa. Guna meningkatkan kualitas kompetensi membaca dalam pembelajaran bahasa Indonesia, maka diperlukan pembenahan dari sistem dan metode pengajaran tersebut.
            Tercapainya pemahaman cerita sehingga melekat dalam diri siswa diperoleh melalui beberapa prinsip belajar. Prinsip tersebut adalah kebebasan respon dari siswa, kesempatan mengkristalkan rasa pribadi terhadap cerita, dan peran guru sebagai pendorong saat siswa bereksplorasi (Rosenblatt 1938 cit. Gani 1988).  Membaca nyaring (read aloud) yang dilakukan bersama-sama dipercaya mampu memperbaiki proses dan hasil kompetensi membaca cerita siswa. Penelitian Dhaif (1990) membuktikan bahwa read aloud memberikan kontribusi yang positif bagi siswa dalam memahami bacaan. Pembelajaran dengan SBR menyenangkan sehingga motivasi belajar pun meningkat

BUKU BARU: Teori Belajar dan Pembelajaran Bahasa



Buku Baru teori belajar dan pembelajaran Bahasa. Agoes Hendriyanto/Nimas PP. penerbit Cakrawala Media Surakarta

Sabtu, 10 Januari 2015

JURNAL ILMIAH JPBS PRODI PBS FKIP UNS SURAKARTA

JURNAL ILMIAH JPBS PRODI PBS FKIP UNS SURAKARTA

Asslamu'alaikum Wr.Wb Salam luar biasa, Berdasarkan info via sms dari Dr.Rohmadi, M.Hum Program Studi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra FKIP UNS Surakarta. Bagi Bapak/Ibu yang mempunyai artikel penelitian dan kajian bahasa dan sastra Indonesia kami mempunyai Jurnal JPBS, adapun persyaratannya sebagai berikut: 1. Jumlah halaman 15-17 spasi 1.5. 2. Judul, Identitas, Abstrak B.Ind dan Bahasa Inggris, Pendahuluan, Metode Penelitian, Hasil dan Pembahasan, Daftar Pustaka, Cv.ringkasan. 3. Biaya admid jurnal 500.000,- per terbit/penulis artikel Email dapat ke:rohmadi_dbe@yahoo.com, kalau sudah kirim sms ke atas nama Pak. Rohmadi: 08122599653, secepatnya karena akan segera terbit Hormat kami Agoes Hendriyanto Wassalam wr.wb

KURIKULUM VITAE AGOES HENDRIYANTO

CURRICULUM VITAE

IDENTITAS DIRI

Nama                                       : Agoes Hendriyanto, S.P.,M.Pd
Nomor Peserta                         : 0719017103
NIP/NIK                                 : 90081
Tempat dan Tanggal Lahir      : Pacitan, 19 Januari 1971
Jenis Kelamin                          : Laki-Laki
Status Perkawinan                   : Kawin
Perguruan Tinggi                    : STKIP PGRI Pacian
Alamat                                     : Jl. Cut Nya’ Dien No. 4A Ploso, Pacitan
            Telp./Faks.                  : 0357 881488/ (0357) 884742
Alamat Rumah                        : Jl.Buono Keling km-1, Sirnoboyo, Pacitan
            Telp./Faks                   : 085235845151
Alamat e-mail                          : rafidmusyffa@gmail.com; agoeshendriyanto@gmail.com

BUKU TEKS TERBARU: TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN BAHASA

Agoes Hendriyanto, S.P.,M.Pd
Nimas Permata Putri, M.Pd
Teori BelajarPembelajarandanBahasa
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN BAHASA
Copyright © Agoes Hendriyanto dan Nimas Permata Putri
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
All Rights Reserved
Cetakan 1, September 2014
Penulis : Agoes Hendriyanto
Nimas Permata Putri
Editor : Nuraini
Rancang Sampul : Muhammad Kavit
Tata Letak : Deni Setiawan
Pracetak : Wahyu Saputra
Penerbit:
CAKRAWALA MEDIA
Jl. Samudra Pasai No. 47, Kleco, Kadipiro Surakarta 57136
Telp. 0271-5863084/2088181. Fax. 0271-654 394, Hunting 08122599653
E-mail: yuma_04ok@yahoo.com
Facebook: @Yuma Pustaka
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN BAHASA
x + 170 hal, 14 cm x 21 cm
ISBN: 978-602-8580-51-9
Percetakan dan Pemasaran:
YUMA PRESSINDO
E-mail: kavit_2010@ymail.com
Telp. 0271-9226606/085 647 031 229
Dilarang keras memfotokopi atau memperbanyak sebagian atau
seluruh buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
Isi di luar tanggung jawab penerbit dan percetakan.

Pengantar Penerbit
Anak merupakan generasi penerus dari orang tuanya. Dari orang tuanya pula seorang anak belajar mengenal lingkungannya, begitu pula dengan bahasanya. Seorang anak belajar bahasa melalui berbagai tahapan. Hal itu terjadi pada semua anak di dunia ini. Anak belajar bahasa dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Oleh karena itu, pemerolehan bahasa anak satu dan anak lainnya akan berbeda-beda tergantung usia dan faktor genetik yang mempengaruhinya.
Buku Teori Belajar dan Pembelajaran Bahasa ini menjelaskan bagaimana seorang anak memperoleh bahasanya. Dalam buku ini dijelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa seorang anak. Selain pemerolehan bahasa, dalam buku ini juga dijelaskan tentang teori belajar dan pelaksanaan pembelajaran bahasa di sekolah. Dalam buku ini juga diuraikan beberapa metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran bahasa.
Penerbit menyampaikan terima kasih kepada penulis yang telah mempercayakan penerbitan buku ini kepada kami. Penerbit menyadari bahwa dalam penerbitan buku ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penerbit mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan penerbitan buku selanjutnya. Semoga buku ini bermanfaat bagi pembaca. Salam sukses dan luar biasa.
Surakarta, September 2014
Penerbit