Jumat, 13 Maret 2015

METODELOGI PENELITIAN BAHASA: STKIP PGRI PACITAN

BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Metode  Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu deskripstif kualitatif yaitu mengumpulkan data-data yang sifatnya kualitatif berupa kata atau lambang sebagai dasar untuk memetakan bahasa di pesisir selatan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
  1. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dalam penelitian ini daerah yang berada di pesisir selatan Jawa Tengah yang terdiri dari Kabupaten Wonogiri, pesisir selatan Jawa Timur yang terdiri dari Kabupaten Pacitan, kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung. Pemilihan lokasi penelitian tersebut didasarkan pada faktor kedekatan, artinya secara lokasi penelitian dengan tempat tinggal penulis sangat dekat dan mudah dijangkau.

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 sampai Bulan Agustus 2016.
Dalam kaitan dengan penjadwalan kegiatan penelitian ini penulis telah merencanakan jadwal sebagai berikut :
  1. Persiapan: dilakukan antara bulan Maret tahun 2014 sampai dengan bulan Juli tahun 2014
  2. Pelaksanaan: dilakukan antara bulan Agustus tahun 2014 minggu pertama sampai dengan minggu kedua.
  3. Pelaporan: dilakukan pada bulan Agustus tahun 2014 minggu ketiga sampai dengan bulan September tahun 2014 minggu pertama.
C.     Data dan Sumber data
Pada penelitian data diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data utama dan data penunjang. Sumber data adalah sesuatu yang dapat memberikan informasi atau keterangan tentang objek yang akan diteliti. Sumber data dalam penelitian ini meliputi wawanacara kepada sejumlah narasumber yang telah ditentukan berdasarkan sampling bertujuan.
D.    Teknik Pengumpulan Data
Data-data penelitian di ambil dari  surat dinas keluar dan masuk SDN Karangnongko 2  Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan tahun 2013-2014 berjumlah 25 surat dinas baik yang keluar maupun yang masuk.  Surat Dinas tersebut dijadikan data penelitian  karena data ini dapat diamati  secara langsung dalam bentuk tertulis  sehingga memudahkan proses identifikasi dan klasifikasi kesalahan ejaan dan diksi kemudian dimasukkan dalam kolom yang telah tersedia.
Analisis data dilakukan dengan identifikasi kesalahan-kesalahan berbahasa. Setelah diidentifikasi, kesalahan-kesalahan berbahasa tersebut diklasifikasikan dalam kelompok-kelompok tertentu sehingga akan terlihat kesalahan-kesalahan berbahasa surat dinas keluar dan masuk SDN Karangnongko 2  Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan tahun 2013-2014 baik dari segi ejaan maupun diksinya
Setelah berbagai persiapan mengenai perizinan, penentuan sampel dan instrumen pengumpul datanya telah benar-benar siap, maka penulis memulai kegiatan pengumpulan data sesuai dengan rencana penjadwalan yang telah disusun penulis.
Adapun langkah-langkah pengumpulan data yang telah dilakukan penulis adalah sebagai berikut :
a.       Menghadap Kepala sekolah SD Negeri Karangnongko 02 untuk memohon dicarikan surat dinas yang akan dijadikan sampel penelitian.
b.      Mencari surat dinas yang ditetapkan akan digunakan sebagai sampel penelitian. Dalam hal ini yang dijadikan sampel penelitian adalah:1) surat keluar dari SD Negeri Karangnongko 02  sebanyak 15 buah; dan 2) surat masuk dari instansi tingkat kabupaten sebanyak 35 buah.
c.       Membaca dan mencermati satu persatu dari sampel surat, untuk dicari kesalahan diksinya pada kepala surat, bagian pendahuluan, bagian isi dan bagian penutup serta kesalahan penerapan ejaannya. Hasil dari observasi setiap surat dicatat dalam instrumen penelitian yang nantinya sebagai bahan untuk dianalisis.
d.      Mengembalikan surat-surat yang dijadikan sampel kepada kepala SD Negeri Karangnongko 02 Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan.
e.       Memohon surat keterangan dari kepala SD Negeri Karangnongko 02, bahwa penulis benar-benar telah melakukan penelitian di lembaga yang dipimpinnya.

E.     Teknik Analisis Data
             Tahap selanjutnya adalah analisis data, data yang terkumpul diklasifikasikan dan dianalisis. Penulis dalam hal ini secara langsung menangani permasalahan yang terkandung dalam data. Klasifikasi data yang dimaksud adalah: (1) klasifikasi data-data lingual yang berkaitan dengan penggunaan kata depan; (2) klasifikasi bentuk-bentuk kesalahan serta rancu pikir berkaitan dengan awalan dan kata depan serta pemilihan kata yang dilakukan anak dalam membentuk paragraf narasi dari sudut pandang kohesi dan koherensi.
            Pada tahap ini peneliti segera melakukan analisis klasifikasi terhadap data-data lingual baik berupa data-data yang berkaitan dengan kata depan dan bukan kata depan. Selain itu penulis juga melakukan pencatatan berkaitan dengan pilihan kata atau diksi yang digunakan.
            Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan. Metode padan adalah metode yang  yang  alat penentunya di luar, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa  yang bersangkutan (Sudaryanto,1993:13). Metode ini dibedakan menjadi tiga subjenis berdasarkan macam alat penentunya. Subjenis yang pertama alat penentunya adalah kenyataan yang ditunjuk oleh bahasa atau referen bahasa; subjenis kedua alat penentunya adalah organ wicara; subjenis ketiga, keempat dan kelima berturut-turut penentunya adalah bahasa, perekam dan tulisan. Metode padan dalam analisis data yang penulis pergunakan juga melibatkan teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar yang disebut oleh Sudaryanto (1993:21) sebagai teknik pilah unsur penentu atau PUP. Alat yang dipergunakan dalam teknik ini adalah daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh penelitinya, yaitu daya pilah referensial.
F.     Metode Pemaparan Hasil Data 
            Sudaryanto (1993:144) mengatakan bahwa metode pemaparan hasil analisis data adalah metode penyajian pengolahan data dan penyajian kaidah. Penulisan hasil analisis data memprasaratkan adanya kelayakan baca; dan kelayakan baca yang dimaksud adalah demi pemanfaatan yang terikat pada tujuan tertentu; antara lain: diketahuinya dengan seksama makna setiap kaidah,  diketahuinya secara menyeluruh hubungan antar kaidah, diketahuinya kekhasan kaidah dalam bahasa tertentu jika kaidah yang bersangkutan dibandingkan dengan kaidah bahasa yang lain, untuk itulah dimanfaatkan cara-cara penyajian kaidah.
            Cara yang ada dikenal sebagai metode penyajian kaidah; yang macamnya ada dua, yaitu bersifat informal dan bersifat formal. Pemaparan hasil analisis data dalam skripsi ini menggunakan metode informal, yaitu perumusan atau penyajian dengan kata-kata biasa.
G.    Penyajian Data Hasil Penelitian
Langkah selanjutnya setelah penulis melakukan observasi untuk pengumpulan data, maka penulis diwajibkan oleh prosedur kegiatan penelitian ilmiah untuk menyajikan paparan data yang berhasil dikumpulkan. Untuk itu pada sub bab ini penulis akan berusaha menyajikan paparan data tersebut.
Data yang berhasil penulis ungkap pada penelitian ini ada dua jenis yakni data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yang dimaksud penulis adalah data-data yang menunjukkan frekuensi kesalahan pada masing-masing surat dan masing-masing aspek, yang bentuknya adalah angka. Sedangkan data kualitatif yang dimaksud penulis adalah data yang bukan berbentuk angka-angka, dalam hal'ini data tersebut berbentuk deskripsi kesalahan dari masing-masing surat dan masing-masing aspek.
Kemudian data kuantitatif dan kualitatif mengenai kesalahan bahasa pada surat dinas yang dijadikan sampel akan dibagi-bagi lagi penyajiannya dengan membedakan surat yang dibuat oleh SD Negeri Karangnongko 02, surat masuk dari instansi tingkat kabupaten, surat masuk dari instansi tingkat provinsi.
Bentuk penyajian data yang digunakan penulis adalah berbentuk tabulasi atau penyajian data dengan menggunakan tabel-tabel. Sehingga dalam penyajian nanti, penulis akan mengetengahkan beberapa tabel, antara lain sebagai berikut:
  1. Tabel 1: Kesalahan Bahasa pada Surat Dinas yang Dibuat oleh SD Negeri Karangnongko 02.
  2. Tabel 2:Kesalahan Bahasa pada Surat Dinas yang Dibuat atau Dikirim oleh Instansi Tingkat Kabupaten

Tidak ada komentar:

Posting Komentar